Senin, 18 November 2013

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Dunia pendidikan adalah dunia yang kompleks dan sangat luas cakupannya. Keberhasilan dunia pendidikan sangat menentukan masa depan bangsa. Salah satu bagian penting dari dunia pendidikan adalah proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, banyak sekali komponen-komponen yang saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain, yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Baik itu dari segi sumber daya manusianya, maupun dari segi sarana dan prasarananya untuk bisa melaksanakan proses pembelajaran.
 Salah satu komponen yang tidak kalah penting, bahkan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Secara umum, media pembelajaran terbagi menjadi tiga bagian, yaitu media visual, media audio, dan media audio visual. Dan seiring perkembangan teknologi, saat ini dikenallah media yang memiliki fungsi gabungan dari ketiga media tersebut, dan dunia pendidikan mengenalnya dengan nama multimedia.
 Sebagai seorang pendidik, guru sangat ditantang untuk mampu menggunakan media pembelajaran yang tepat guna dan tepat sasaran, agar pembelajaran bisa berjalan secara efektif dan efisien. Dan tentu saja agar bisa tercapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan ditetapkan melalui SK-KD.
Setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, di mana hal tersebut harus bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kelebihan dari setiap media, harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran. Kekurangannyapun harus dapat diantisipasi dan ditanggulangi, agar kekurangan tersebut tidak menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran.

B.     PERUMUSAN MASALAH

1.      Apa saja masalah dalam dunia pendidikan?
2.      Apa saja komponen-komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran?
3.      Seberapa pentingnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran?
4.      Apa yang dimaksud dengan media visual, audio, audio visual, dan multimedia?
5.      Seperti apa media pembelajaran yang tepat guna dan tepat sasaran?
6.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran?

C.    PEMBATASAN MASALAH

Sehubungan dengan judul materi yang akan dibahas, serta terbatasnya pengetahuan, kemampuan, waktu, dan tenaga Tim Penyusun, maka pembahasan dalam makalah ini dibatasi hanya membahas tentang Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran.

D.    TUJUAN PENYUSUNAN

Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran, makalah ini juga disusun untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran.


BAB II
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN                             JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

A.    MEDIA VISUAL

Media visual atau disebut juga “media pandang”, yaitu media yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran melalui indera penglihatan. Media visual terbagi menjadi dua, yaitu :
1.      Media visual yang tidak diproyeksikan
Media visual ini tidak tembus cahaya (non transparan), maka tidak dapat dipantulkan pada layar, contohnya antara lain :
a.       Gambar mati atau gambar diam (still picture)
Gambar dapat menunjukkan kepada pembelajar suatu tempat, orang, dan segala sesuatu dari daerah yang jauh dari jangkauan pembelajar sendiri, baik dari waktu yang telah lalu, maupun gambaran tentang kehidupan yang akan datang. Contoh gambar antara lain : illustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, dan peta datar.
Kelebihan gambar antara lain :
1)      Dapat menterjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata.
2)      Banyak tersedia dalam buku-buku, sehingga mudah diperoleh.
3)      Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
4)      Relatif tidak mahal.
5)      Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
Kekurangan gambar antara lain :
1)      Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan di kelas yang besar.
2)      Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukkan dimensi yang ketiga (kedalaman benda), harus digunakan satu seri gambar dari objek yang sama tapi dari segi yang berbeda.
3)      Tidak dapat menunjukkan gerak.
4)      Pembelajar tidak selalu mengetahui bagaimana membaca (menginterpretasikan) gambar.[1]

b.      Media Pajang
Media pajang adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan informasi di depan kelompok kecil. Media ini meliputi : papan tulis hitam (blackboard), papan tulis putih (white board), papan magnetik, papan kain (papan flanel), papan bulletin, papan peragaan, papan tetap, dan papan tempel.[2]
Kelebihan media pajang antara lain :
1)      Bermanfaat di ruang manapun tanpa harus ada penyesuaian khusus.
2)      Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung.
3)      Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.
4)      Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas.
Kekurangan media pajang antara lain :
1)      Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.
2)      Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi jika memerlukan penjelasan verbal)
3)      Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.
4)      Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana dan pengelolaan kelas.[3]

c.       Media cetak
Media cetak meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi. Di samping buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun, majalah, penuntun belajar, penuntun instruktur, brosur (newsletter), dan teks terprogram.
Kelebihan media cetak antara lain :
1)      Siswa dapat belajar dan mau, sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun lamban membaca dan memahami. Namun pada akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran itu.
2)      Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetak, siswa akan mengikuti pikiran secara logis.
3)      Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual.
4)      Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi dengan aktif karena harus memberi respons terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun, siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah.
5)      Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.

Kekurangan media cetak antara lain :
1)      Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2)      Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampikan ilustrasi, atau foto yang berwarna-warni.
3)      Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
4)      Pembagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan membosankan siswa.
5)      Umumnya media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan. Jarang sekali, jika ada, media cetakan terutama teks terprogram yang mencoba menekankan perasaan, emosi, atau sikap.
6)      Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang.[4]

2.      Media visual yang diproyeksikan
a.       Overhead Projector (OHP)
OHP adalah salah satu jenis alat (pesawat) proyeksi yang digunakan untuk memproyeksikan (memantulkan) objek yang tembus cahaya ( transparan) ke permukaan layar.
Kelebihan OHP antara lain :
1)      Guru dapat mempersiapkan materi pelajaran sebelumnya sehingga jam mengajar dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
2)      Tidak menyebabkan tangan kotor seperti pada kapur.
3)      Dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai bidang studi.
4)      Sinar lampunya cukup terang sehingga dapat digunakan di ruang normal (tidak perlu digelapkan).
5)      Dapat digunakan untuk pembelajar yang besar jumlahnya.[5]
6)      Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas, dan dengan demikian ia akan selalu dapat mengendalikan kelasnya.
7)      Transparansi dapat dengan mudah  dibuat sendiri oleh guru, baik yang dibuat secara manual maupun yang melalui proses cetak, salin, dan kimia.
8)      Peralatannya mudah dioperasikan dan tidak memerlukan perawatan khusus.
9)      Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna.
10)  Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.[6]
Kekurangan OHP antara lain :
1)      Efektifitas penyajian OHP tergantung penyaji.
2)      OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
3)      Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung diproyeksikan karena harus dipindahkan dulu ke bahan transparan.
4)      Kadang-kadang ada bagian yang tidak dapat diamati bila guru perlu menambahkan suatu tulisan pada transparan, karena tertutup oleh bayangan guru.[7]
5)      Fasilitas OHP harus tersedia.
6)      Listrik pada ruang/ lokasi penyajian harus tersedia.
7)      Tanpa layar yang dapat dimiringkan (misalnya hanya menggunakan dinding/ tembok/ layar lurus), sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk trapezium (keystoning).
8)      Harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan.[8]
                                       


b.      Slide projector (proyektor film bingkai)
Slide (film bingkai) merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil, berukuran 35 mm dan dibungkus bingkai berukuran 2 x 2 inchi,  yang bersifat individual, dalam arti dipertunjukkan satu persatu.
Kelebihan slide antara lain :
1)      Gambar yang bersifat individual, memudahkan guru dalam mengatur urutan penyajian.
2)      Materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan prinsip pemotretan.
3)      Proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan sendiri urutan gambar yang telah diatur.
4)      Proyektor slide sederhana sehingga mudah digunakan.
5)      Dapat digunakan untuk pembelajaran individual maupun kelompok.[9]
6)      Isi pelajaran yang sama yang terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan di berbagai tempat secara bersamaan.
7)      Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarik perhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin disampaikan.
8)      Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih terang (tidak perlu benar-benar gelap). Jika tidak terdapat layar khusus, dindingpun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar.
9)      Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tiada berbatas.
10)  Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suara/ rekaman.
11)  Film bingkai dapat ,menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.[10]
                            
Kekurangan slide antara lain :
1)      Tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan gerak, emosi, maupun suara.
2)      Pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan bahan untuk OHP.
3)      Gambar yang bersifat individual mudah hilang.
4)      Kesalahan menempatkan gambar menyebabkan gambar terbalik pada layar.
5)      Tidak dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi ketiga).
6)      Slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.
7)      Membutuhkan keterangan yang banyak dari guru.
8)      Sukar menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar yang lepas-lepas, sehingga dapat merosot menjadi pertunjukkan gambar.[11]
9)      Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat televisi atau film. Oleh karena itu, visualisasi objek atau proses yang bergerak akan kurang efektif bila disajikan melalui media film bingkai.
10)  Film bingkai terlepas-lepas. Dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film bingkai itu tidak terlepas atau tercecer.
11)  Meskipun biaya produksinya tidak terlalu mahal, film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik yang tidak diproyeksikan.[12]
                          


c.       Filmstrip projector
Filmstrip (film rangkai) merupakan satu rol film transparan 35 mm, yang berisi serangkaian gambar mati yang saling berkaitan.
Kelebihan filmstrips antara lain :
1)      Lebih padat karena filmstrip dapat memuat beberapa puluh gambar.
2)      Mudah disimpan karena cukup digulungkan dalam sebuah silinder.
3)      Mudah dipersiapkan baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.
4)      Dapat menampilkan beberapa jenis tema, baik untuk anak-anak maupun untuk perguruan tinggi.
5)      Memungkinkan terjadinya diskusi yang cukup lama.
6)      Film dengan bentuk selajur, tidak memungkinkan tercecer, keliru urutan, atau terbalik seperti pada slide.
Kekurangan filmstrips antara lain :
1)      Proyektor filmstrips sukar diperoleh.
2)      Sukar untuk menunjukkan beberapa buah gambar saja, sebab gambar merupakan suatu rangkaian.
3)      Sukar untuk mengganti bila ada gambar yang rusak atau tak sesuai dengan perkembangan ilmu.
4)      Memerlukan ruangan yang gelap untuk dapat menunjukkan gambar yang jelas, akibatnya pembelajar tidak dapat mencatat.
5)      Film biasanya tidak dibungkus, maka sebagian gambar dapat tergores atau rusak.

d.      Opaque projector (proyektor tak tembus pandang)
Opaque artinya “tidak tembus cahaya”. Dengan opaque proyektor dapat diproyeksikan benda-benda atau gambar-gambar yang tidak tembus cahaya (non transparan) di atas layar.[13]
Kelebihan opaque proyektor antara lain :
1)      Berbagai materi pelajaran dapat ditunjukkan secara langsung diambil dari buku, koran, majalah, peta, dsb.
2)      Perangkat lunak tidak membutuhkan biaya banyak.
3)      Dapat dipakai berulang-ulang.
4)      Berbagai objek tiga dimensi seperti serangga, mata uang logam, daun, dapat diproyeksikan.
Kekurangan opaque antara lain :
1)      Tidak dapat menunjukkan gambar yang terang karena materi yang dipertunjukkan tidak tembus cahaya, kecuali diperketat dan ruangan gelap.
2)      Materi yang diproyeksikan dapat rusak bila terlalu lama diproyeksikan (melengkung atau hangus) karena pemantulan cermin dengan lampu yang cukup besar.
3)      Pesawat kurang aman bila tersentuh karena panas.
4)      Membutuhkan ruang yang betul-betul gelap, maka kurang cocok untuk pembelajaran (siswa tidak dapat mencatat).[14]

e.       Mikrofis
Mikrofis atau microfiche adalah lembaran film transparan yang terdiri dari lambang-lambang visual (grafis maupun verbal) yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang. Ukurannya ada beberapa macam, bisa 3 x 5 inchi, 6 x 8 inchi, atau 4 x 6 inchi.
Kelebihan mikrofis antara lain :
1)      Mudah dicopy cetak, dan diduplikasi dengan biaya yang relatif murah.
2)      Bisa diproyeksikan ke layar lebar.
3)      Karena dalam bentuk lembaran, ringkas, hemat tempat, dan praktis untuk dikirim.
4)      Informasi kepustakaan yang terletak di bagian atas lembaran mudah untuk diidentifikasi.
Kekurangan mikrofis antara lain :
1)      Mahal pembuatan masternya.
2)      Mudah hilang
3)      Bila telah banyak, sulit memfilenya sehingga mudah salah masuk filing.[15]

f.       Film
Film yang dimaksud di sini adalah lembaran transparan yang berukuran antara 8 mm, 16mm, dan 35 mm, yang terdiri dari ribuan gambar.[16]
Kelebihan film antara lain :
1)      Merupakan suatu denominator (persamaan) belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Keterampilan membaca atau penguasaan bahasa yang kurang, bisa diatasi dengan menggunakan film.
2)      Film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Gerakan-gerakan lambat dan pengulangan-pengulangan akan memperjelas uraian dan ilustrasi. Misalnya, langkah-langkah dan cara yang benar dalam berwudhu.
3)      Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan dapat menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau.
4)      Film dapat mengembara dengan lincahnya dari satu Negara ke Negara lain, horizon menjadi amat lebar, dunia luar dapat dibawa masuk kelas.
5)      Film dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari yang bersifat umum ke khusus maupun sebaliknya.[17]
6)      Film dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dll. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut.
7)      Di samping mendorong dan meningkatkan motivasi, film menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Misalnya, film kesehatan yang menyajikan proses berjangkitnya penyakit diare atau eltor dapat membuat siswa sadar terhadap pentingnya kebersihan makanan dan lingkungan.
8)      Film dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen (beragam) maupun perorangan.
9)      Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya, bagaimana kejadian mekarnya kembang, mulai dari lahirnya kuncup bunga, hingga kuncup bunga itu mekar.[18]

Kekurangan film antara lain :
1)      Harga/ biaya produksinya relatif mahal.
2)      Film tidak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran.
3)      Penggunaannya memerlukan ruangan gelap.[19]
4)      Pengadaan film umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
5)      Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut.
6)      Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali jika film itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.[20]

B.     MEDIA AUDIO

Media audio adalah media untuk menyampaikan materi pelajaran dengan melalui rekaman suara, dan menggunakan indera pendengaran. Jenis media audio antara lain :
1.      Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara)[21]
Kelebihan radio antara lain :
a.       Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV.
b.      Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu ruang ke ruang lain dengan mudah.
c.       Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam, radio bisa mengatasi problem jadwal.
d.      Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
e.       Dapat merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Sambil mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta, menyanyi, maupun menari.[22]
Kekurangan radio antara lain :
a.       Sifat komunikasinya hanya satu arah.
b.      Biasanya siarannya disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya.
c.       Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas seringkali menyulitkan.[23]

2.      Alat perekam pita magnetik (tape recorder)
Tape Recorder menurut Sudjana (1994: 129) adalah sebuah bahan pengajaran yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran. perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar.[24]
Kelebihan alat perekam antara lain :
a.       Mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali, dapat untuk merekam, menampilkan rekaman, dan juga menghapusnya. Playback dapat segera dilakukan setelah rekaman selesai pada mesin yang sama.
b.      Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
c.       Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.
d.      Pita rekaman dapat digunakan sesuai jadwal yang ada. Guru dapat secara langsung mengontrolnya.
e.       Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/ hal-hal di luar sekolah.[25]
f.       Radio tape (tape recorder) telah menjadi peralatan yang sangat lumrah dalam rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan (walkman). Karena harga yang cenderung terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, ketersediaannya dapat diandalkan.
g.      Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi dan pesan pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang bersamaan.
h.      Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian, atau merekam pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio.
i.        Rekaman memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatkan keterampilan mengucapkan, membaca, mengaji, atau berpidato.
j.        Pengoperasian radiotape (tape recorder) relatif mudah.[26]


Kekurangan alat perekam antara lain :
a.       Daya jangkaunya terbatas. Jika radio sekali disiarkan dapat menyiarkan kepada pendengar yang massal di tempat-tempat yang berbeda, program kaset hanya terbatas di tempat program disajikan.
b.      Biaya pengadaan bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.[27]
c.       Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah pita, maka akan memakan waktu lama untuk menemukannya, apalagi jika radiotape tidak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya.
d.      Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.[28]

C.    MEDIA AUDIO VISUAL

Media audio visual adalah media yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran, bukan hanya dengan indera penglihatan, tapi juga indera pendengaran. Melalui media audio visual seseorang tidak hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu, melainkan sekaligus dapat mendengar sesuatu yang divisualisasikan.[29] Media audio visual antara lain :
1.      Televisi
Istilah televisi terdiri dari dua kata “tele” yang berarti “jauh” dan “visi” yang berarti “penglihatan”. Jadi program televisi berarti suatu program yang memperlihatkan sesuatu dari jarak jauh.[30]
Kelebihan televisi antara lain :
a.       Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film, objek, specimen dan drama.
b.      Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
c.       Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau rekaman.
d.      Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.
e.       Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
f.       Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata, misalnya ekspresi wajah, dental operation, dll.
g.      Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan, dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melakukan proses itu kembali. Di samping itu televisi merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.
Kekurangan televisi antara lain :
a.       Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
b.      Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individu siswa.
c.       Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum  disampaikan.
d.      Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
e.       Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.[31]

2.      Video
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.[32]

Kelebihan video antara lain :
a.       Dapat menarik perhatian dari periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya.
b.      Dengan alat perekam pita video, sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
c.       Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya.
d.      Menghemat waktu, dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
e.       Ruangan tidak perlu digelapkan pada waktu penyajiannya.[33]
f.       Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dll.
g.      Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
h.      Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
i.        Video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun perorangan.[34]
                                           
Kekurangan video antara lain :
a.       Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikkan.
b.      Sifat komunikasinya yang satu arah harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
c.       Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
d.      Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.[35]
e.       Pengadaan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
f.       Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali jika video itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.[36]

3.      Permainan
Permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula.[37]
Kelebihan permainan antara lain :
a.       Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur.
b.      Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar.
c.       Permainan dapat memberikan umpan balik langsung.
d.      Permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya dalam masyarakat.
e.       Permainan bersifat luwes. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.
Kekurangan permainan antara lain :
a.       Memakan waktu yang lama karena asyik, atau karena belum mengetahui aturan pelaksanaan.
b.      Dalam mensimulasikan situasi sosial permainan cenderung terlalu menyederhanakan konteks sosialnya sehingga tidak mustahil siswa justru memperoleh kesan yang salah.
c.       Kebanyakan permainan hanya melibatkan beberapa orang siswa saja padahal keterlibatan seluruh siswa/ warga belajar amatlah penting agar proses belajar bisa lebih efektif dan efisien.[38]


D.    MULTIMEDIA

Multimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi. Multimedia saat ini sinonim dengan format computer based yang mengombinasikan teks, grafis, audio, bahkan video ke dalam satu penyajian digital tunggal dan koheren (berhubungan).[39] Salah satu jenis multimedia adalah komputer.
Pengertian komputer menurut buku Computer Organization (V.C. Hamacher, Z.G. Vranesic. S.G. Zaky) adalah mesin penghitung elektronik yang cepat, dapat menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memorinya (stored program) dan menghasilkan output informasi.[40]
Kelebihan komputer antara lain :
1.      Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan intruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
2.      Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme.
3.      Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan, misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban.
4.      Kemampuan merekam aktifitas siswa selama melakukan suatu program pembelajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
5.      Dapat berhubungan dengan, dan dapat mengendalikan peralatan lain seperti compact disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
Kekurangan komputer antara lain :
1.      Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun/murah, pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
2.      Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
3.      Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya.
4.      Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreatifitas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
5.      Komputer hanya efektif bila digunakan satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar diperlukan tambahan peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar yang lebih lebar.[41]













BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Media pembelajaran adalah salah satu komponen penting yang tidak bisa ditinggalkan di dalam melaksanakan proses pembelajaran. Media yang baik dan tepat, tentunya akan menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Media pembelajaran, baik visual, audio, audio visual, maupun multimedia, memiliki kestimewaan masing-masing, yang pastinya akan memudahkan kita melakukan pembelajaran.
            Tentu saja selain memiliki keistimewaan atau kelebihan, media pembelajaran juaga memiliki kekurangan, namun kekurangan itu masih bisa kita minimalisir, asalkan kita sebagai pengguna media mampu memilih dan menggunakannya dengan baik.

B.     SARAN

            Untuk bisa memilih media pembelajaran yang cocok untuk kita gunakan, ada baiknya bila kita mengenal dulu media yang akan kita gunakan. Apa saja manfaat dari masing-masing media, beserta kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, agar kita bisa memanfaatkan kelebihannya, dan menutupi kekurangannya.

                                                                          



DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2010

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011

Sadiman, Arief S., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003



http://diyarblablablap blogspot.com/2012/06/pengertian-video.html, diunduh tanggal 15 okt 2013, pukul 21,28 WIB



[1] Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2010, hlm 8-9
[2] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 40
[3] Ibid, hlm 42
[4] Ibid, hlm 37-40
[5] Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2010, hlm 30-31
[6] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 42
[7] Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2010, hlm 31
[8] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 43-44
[9] Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2010, hlm 32-33
[10] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 47-48
[11] Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2010, hlm 33
[12] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 48
[13] Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2010, hlm 34-36
[14] Ibid, hlm 37
[15] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 65- 67
[16] Ibid, hlm 67
[17] Ibid, hlm 68-69
[18] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 49-50
[19] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 69
[20] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 50
[22] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm  51
[23] Ibid, hlm 53
[25] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 53
[26] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 46
[27] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 55
[28] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 46-47
[29] Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2010, hlm 49
[30] Ibid, hlm 51
[31] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 52-53
[32] . http://diyarblablablap blogspot.com/2012/06/pengertian-video.html, diunduh tanggal 15 okt 2013, pukul 21,28 WIB
[33] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 74-75
[34] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 49-50
[35] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 75
[36] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 50
[37] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 75
[38] Ibid, hlm 79-80
[39] Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2010, hlm 56-57
[41] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 54-56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar