BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dunia pendidikan adalah dunia yang kompleks dan sangat
luas cakupannya. Keberhasilan dunia pendidikan sangat menentukan masa depan
bangsa. Salah satu bagian penting dari dunia pendidikan adalah proses
pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, banyak sekali komponen-komponen
yang saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain, yang dapat
menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Baik itu dari segi
sumber daya manusianya, maupun dari segi sarana dan prasarananya untuk bisa
melaksanakan proses pembelajaran.
Salah satu
komponen yang tidak kalah penting, bahkan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran
adalah penggunaan media pembelajaran. Secara umum, media pembelajaran terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu media visual, media audio, dan media audio visual.
Dan seiring perkembangan teknologi, saat ini dikenallah media yang memiliki
fungsi gabungan dari ketiga media tersebut, dan dunia pendidikan mengenalnya
dengan nama multimedia.
Sebagai
seorang pendidik, guru sangat ditantang untuk mampu menggunakan media pembelajaran
yang tepat guna dan tepat sasaran, agar pembelajaran bisa berjalan secara
efektif dan efisien. Dan tentu saja agar bisa tercapai tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan dan ditetapkan melalui SK-KD.
Setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing, di mana hal tersebut harus bisa disesuaikan dengan situasi dan
kondisi. Kelebihan dari setiap media, harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin
untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran. Kekurangannyapun harus dapat
diantisipasi dan ditanggulangi, agar kekurangan tersebut tidak menyebabkan
terhambatnya proses pembelajaran.
B. PERUMUSAN MASALAH
1.
Apa saja masalah dalam dunia pendidikan?
2.
Apa saja komponen-komponen yang
mempengaruhi proses pembelajaran?
3.
Seberapa pentingnya media pembelajaran
dalam proses pembelajaran?
4.
Apa yang dimaksud dengan media visual,
audio, audio visual, dan multimedia?
5.
Seperti apa media pembelajaran yang
tepat guna dan tepat sasaran?
6.
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari
media pembelajaran?
C. PEMBATASAN MASALAH
Sehubungan dengan judul materi yang akan dibahas,
serta terbatasnya pengetahuan, kemampuan, waktu, dan tenaga Tim Penyusun, maka
pembahasan dalam makalah ini dibatasi hanya membahas tentang Kelebihan dan
Kekurangan Media Pembelajaran.
D. TUJUAN PENYUSUNAN
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Media
Pembelajaran, makalah ini juga disusun untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan media pembelajaran.
BAB II
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
A. MEDIA VISUAL
Media
visual atau disebut juga “media pandang”, yaitu media yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran melalui indera penglihatan. Media visual
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Media visual yang tidak
diproyeksikan
Media visual ini tidak tembus cahaya (non transparan), maka tidak dapat
dipantulkan pada layar, contohnya antara lain :
a.
Gambar mati atau gambar diam (still picture)
Gambar dapat
menunjukkan kepada pembelajar suatu tempat, orang, dan segala sesuatu dari
daerah yang jauh dari jangkauan pembelajar sendiri, baik dari waktu yang telah
lalu, maupun gambaran tentang kehidupan yang akan datang. Contoh gambar antara
lain : illustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, dan peta datar.
Kelebihan gambar antara
lain :
1)
Dapat menterjemahkan ide-ide abstrak ke
dalam bentuk yang lebih nyata.
2)
Banyak tersedia dalam buku-buku,
sehingga mudah diperoleh.
3)
Sangat mudah dipakai karena tidak
membutuhkan peralatan.
4)
Relatif tidak mahal.
5)
Dapat dipakai untuk berbagai tingkat
pelajaran dan bidang studi.
Kekurangan
gambar antara lain :
1)
Kadang-kadang terlampau kecil untuk
ditunjukkan di kelas yang besar.
2)
Gambar mati adalah gambar dua dimensi.
Untuk menunjukkan dimensi yang ketiga (kedalaman benda), harus digunakan satu
seri gambar dari objek yang sama tapi dari segi yang berbeda.
3)
Tidak dapat menunjukkan gerak.
4)
Pembelajar tidak selalu mengetahui
bagaimana membaca (menginterpretasikan) gambar.[1]
b.
Media Pajang
Media pajang adalah
media yang digunakan untuk menyampaikan pesan informasi di depan kelompok
kecil. Media ini meliputi : papan tulis hitam (blackboard), papan tulis putih (white
board), papan magnetik, papan kain (papan flanel), papan bulletin, papan
peragaan, papan tetap, dan papan tempel.[2]
Kelebihan
media pajang antara lain :
1)
Bermanfaat di ruang manapun tanpa harus
ada penyesuaian khusus.
2)
Pemakai dapat secara fleksibel membuat
perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung.
3)
Mudah dipersiapkan dan materinya mudah
digunakan.
4)
Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di
ruang-ruang kelas.
Kekurangan media pajang antara lain :
1)
Terbatas penggunaannya pada kelompok
kecil.
2)
Memerlukan keahlian khusus dari
penyajinya (apalagi jika memerlukan penjelasan verbal)
3)
Mungkin tidak dianggap penting jika
dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.
4)
Pada saat menulis di papan, guru
membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana
dan pengelolaan kelas.[3]
c.
Media cetak
Media cetak meliputi
bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi. Di
samping buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun, majalah,
penuntun belajar, penuntun instruktur, brosur (newsletter), dan teks terprogram.
Kelebihan media cetak antara lain :
1)
Siswa dapat belajar dan mau, sesuai
dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian
rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun lamban
membaca dan memahami. Namun pada akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai
materi pelajaran itu.
2)
Di samping dapat mengulangi materi dalam
media cetak, siswa akan mengikuti pikiran secara logis.
3)
Perpaduan teks dan gambar dalam halaman
cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta
dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal
dan visual.
4)
Khusus pada teks terprogram, siswa akan
berpartisipasi dengan aktif karena harus memberi respons terhadap pertanyaan
dan latihan yang disusun, siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar
atau salah.
5)
Meskipun isi informasi media cetak harus
diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru
dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan
didistribusikan dengan mudah.
Kekurangan media cetak antara lain :
1)
Sulit menampilkan gerak dalam halaman
media cetakan.
2)
Biaya pencetakan akan mahal apabila
ingin menampikan ilustrasi, atau foto yang berwarna-warni.
3)
Proses pencetakan media seringkali
memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan
percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
4)
Pembagian unit-unit pelajaran dalam
media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang
dan membosankan siswa.
5)
Umumnya media cetakan dapat membawa
hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif, misalnya belajar
tentang fakta dan keterampilan. Jarang sekali, jika ada, media cetakan terutama
teks terprogram yang mencoba menekankan perasaan, emosi, atau sikap.
6)
Jika tidak dirawat dengan baik, media
cetakan cepat rusak atau hilang.[4]
2. Media visual yang diproyeksikan
a.
Overhead
Projector (OHP)
OHP adalah salah satu
jenis alat (pesawat) proyeksi yang digunakan untuk memproyeksikan (memantulkan)
objek yang tembus cahaya ( transparan) ke permukaan layar.
Kelebihan OHP antara
lain :
1)
Guru dapat mempersiapkan materi pelajaran
sebelumnya sehingga jam mengajar dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
2)
Tidak menyebabkan tangan kotor seperti
pada kapur.
3)
Dapat digunakan untuk menjelaskan
berbagai bidang studi.
4)
Sinar lampunya cukup terang sehingga
dapat digunakan di ruang normal (tidak perlu digelapkan).
5)
Dapat digunakan untuk pembelajar yang
besar jumlahnya.[5]
6)
Guru selalu dapat bertatap muka dengan
siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas, dan dengan demikian ia akan
selalu dapat mengendalikan kelasnya.
7)
Transparansi dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru, baik yang dibuat
secara manual maupun yang melalui proses cetak, salin, dan kimia.
8)
Peralatannya mudah dioperasikan dan
tidak memerlukan perawatan khusus.
9)
Memiliki kemampuan untuk menampilkan
warna.
10) Dapat
disimpan dan digunakan berulang kali.[6]
Kekurangan
OHP antara lain :
1)
Efektifitas penyajian OHP tergantung
penyaji.
2)
OHP tidak dipersiapkan untuk belajar
mandiri.
3)
Bahan-bahan cetak seperti gambar,
majalah, koran, tidak dapat secara langsung diproyeksikan karena harus
dipindahkan dulu ke bahan transparan.
4)
Kadang-kadang ada bagian yang tidak
dapat diamati bila guru perlu menambahkan suatu tulisan pada transparan, karena
tertutup oleh bayangan guru.[7]
5)
Fasilitas OHP harus tersedia.
6)
Listrik pada ruang/ lokasi penyajian
harus tersedia.
7)
Tanpa layar yang dapat dimiringkan
(misalnya hanya menggunakan dinding/ tembok/ layar lurus), sulit untuk
mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk trapezium (keystoning).
8)
Harus memiliki teknik khusus untuk
pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan.[8]
b.
Slide
projector (proyektor film bingkai)
Slide
(film bingkai) merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil, berukuran
35 mm dan dibungkus bingkai berukuran 2 x 2 inchi, yang bersifat individual, dalam arti
dipertunjukkan satu persatu.
Kelebihan slide antara lain :
1)
Gambar yang bersifat individual,
memudahkan guru dalam mengatur urutan penyajian.
2)
Materi pelajaran dapat dibuat sendiri
oleh guru dengan prinsip pemotretan.
3)
Proyektor slide yang bersifat otomatis,
dapat menampilkan sendiri urutan gambar yang telah diatur.
4)
Proyektor slide sederhana sehingga mudah
digunakan.
5)
Dapat digunakan untuk pembelajaran
individual maupun kelompok.[9]
6)
Isi pelajaran yang sama yang terdapat
dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan di berbagai
tempat secara bersamaan.
7)
Gambar pada film bingkai tertentu dapat
ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarik perhatian dan
membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin
disampaikan.
8)
Film bingkai dapat ditayangkan pada
ruangan masih terang (tidak perlu benar-benar gelap). Jika tidak terdapat layar
khusus, dindingpun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar.
9)
Film bingkai dapat menyajikan gambar dan
grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia
yang tiada berbatas.
10) Film
bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suara/ rekaman.
11) Film
bingkai dapat ,menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di
samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu
kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.[10]
Kekurangan
slide antara lain :
1)
Tidak dapat memberikan kesan yang
berhubungan dengan gerak, emosi, maupun suara.
2)
Pembuatan bahan membutuhkan biaya yang
lebih mahal dibandingkan bahan untuk OHP.
3)
Gambar yang bersifat individual mudah
hilang.
4)
Kesalahan menempatkan gambar menyebabkan
gambar terbalik pada layar.
5)
Tidak dapat menunjukkan kedalaman benda
(dimensi ketiga).
6)
Slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.
7)
Membutuhkan keterangan yang banyak dari
guru.
8)
Sukar menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar
yang lepas-lepas, sehingga dapat merosot menjadi pertunjukkan gambar.[11]
9)
Gambar dan grafik visual yang disajikan
tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat televisi atau film. Oleh
karena itu, visualisasi objek atau proses yang bergerak akan kurang efektif
bila disajikan melalui media film bingkai.
10) Film
bingkai terlepas-lepas. Dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus
kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film
bingkai itu tidak terlepas atau tercecer.
11) Meskipun
biaya produksinya tidak terlalu mahal, film bingkai masih memerlukan biaya
lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik yang tidak
diproyeksikan.[12]
c. Filmstrip projector
Filmstrip
(film rangkai) merupakan satu rol film transparan 35 mm, yang berisi
serangkaian gambar mati yang saling berkaitan.
Kelebihan filmstrips antara
lain :
1)
Lebih padat karena filmstrip dapat
memuat beberapa puluh gambar.
2)
Mudah disimpan karena cukup digulungkan
dalam sebuah silinder.
3)
Mudah dipersiapkan baik perangkat lunak
maupun perangkat kerasnya.
4)
Dapat menampilkan beberapa jenis tema,
baik untuk anak-anak maupun untuk perguruan tinggi.
5)
Memungkinkan terjadinya diskusi yang
cukup lama.
6)
Film dengan bentuk selajur, tidak
memungkinkan tercecer, keliru urutan, atau terbalik seperti pada slide.
Kekurangan
filmstrips antara lain :
1)
Proyektor filmstrips sukar diperoleh.
2)
Sukar untuk menunjukkan beberapa buah
gambar saja, sebab gambar merupakan suatu rangkaian.
3)
Sukar untuk mengganti bila ada gambar
yang rusak atau tak sesuai dengan perkembangan ilmu.
4)
Memerlukan ruangan yang gelap untuk
dapat menunjukkan gambar yang jelas, akibatnya pembelajar tidak dapat mencatat.
5)
Film biasanya tidak dibungkus, maka
sebagian gambar dapat tergores atau rusak.
d.
Opaque
projector (proyektor tak tembus pandang)
Opaque
artinya “tidak tembus cahaya”. Dengan opaque
proyektor dapat diproyeksikan benda-benda atau gambar-gambar yang tidak tembus
cahaya (non transparan) di atas layar.[13]
Kelebihan opaque
proyektor antara lain :
1)
Berbagai materi pelajaran dapat
ditunjukkan secara langsung diambil dari buku, koran, majalah, peta, dsb.
2)
Perangkat lunak tidak membutuhkan biaya
banyak.
3)
Dapat dipakai berulang-ulang.
4)
Berbagai objek tiga dimensi seperti
serangga, mata uang logam, daun, dapat diproyeksikan.
Kekurangan
opaque antara lain :
1)
Tidak dapat menunjukkan gambar yang
terang karena materi yang dipertunjukkan tidak tembus cahaya, kecuali
diperketat dan ruangan gelap.
2)
Materi yang diproyeksikan dapat rusak
bila terlalu lama diproyeksikan (melengkung atau hangus) karena pemantulan
cermin dengan lampu yang cukup besar.
3)
Pesawat kurang aman bila tersentuh
karena panas.
4)
Membutuhkan ruang yang betul-betul
gelap, maka kurang cocok untuk pembelajaran (siswa tidak dapat mencatat).[14]
e.
Mikrofis
Mikrofis atau microfiche adalah lembaran film transparan
yang terdiri dari lambang-lambang visual (grafis maupun verbal) yang diperkecil
sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang. Ukurannya
ada beberapa macam, bisa 3 x 5 inchi, 6 x 8 inchi, atau 4 x 6 inchi.
Kelebihan mikrofis
antara lain :
1)
Mudah dicopy cetak, dan diduplikasi
dengan biaya yang relatif murah.
2)
Bisa diproyeksikan ke layar lebar.
3)
Karena dalam bentuk lembaran, ringkas,
hemat tempat, dan praktis untuk dikirim.
4)
Informasi kepustakaan yang terletak di
bagian atas lembaran mudah untuk diidentifikasi.
Kekurangan
mikrofis antara lain :
1)
Mahal pembuatan masternya.
2)
Mudah hilang
3)
Bila telah banyak, sulit memfilenya
sehingga mudah salah masuk filing.[15]
f.
Film
Film yang dimaksud di
sini adalah lembaran transparan yang berukuran antara 8 mm, 16mm, dan 35 mm,
yang terdiri dari ribuan gambar.[16]
Kelebihan film antara
lain :
1)
Merupakan suatu denominator (persamaan)
belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun yang lamban akan memperoleh
sesuatu dari film yang sama. Keterampilan membaca atau penguasaan bahasa yang
kurang, bisa diatasi dengan menggunakan film.
2)
Film sangat bagus untuk menerangkan
suatu proses. Gerakan-gerakan lambat dan pengulangan-pengulangan akan memperjelas
uraian dan ilustrasi. Misalnya, langkah-langkah dan cara yang benar dalam
berwudhu.
3)
Film dapat menampilkan kembali masa lalu
dan dapat menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau.
4)
Film dapat mengembara dengan lincahnya
dari satu Negara ke Negara lain, horizon menjadi amat lebar, dunia luar dapat
dibawa masuk kelas.
5)
Film dapat menyajikan baik teori maupun
praktik dari yang bersifat umum ke khusus maupun sebaliknya.[17]
6)
Film dapat melengkapi
pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi,
berpraktik, dll. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat
menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung
ketika berdenyut.
7)
Di samping mendorong dan meningkatkan
motivasi, film menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Misalnya, film
kesehatan yang menyajikan proses berjangkitnya penyakit diare atau eltor dapat
membuat siswa sadar terhadap pentingnya kebersihan makanan dan lingkungan.
8)
Film dapat ditunjukkan kepada kelompok
besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen (beragam) maupun perorangan.
9)
Dengan kemampuan dan teknik pengambilan
gambar frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu
minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya, bagaimana
kejadian mekarnya kembang, mulai dari lahirnya kuncup bunga, hingga kuncup
bunga itu mekar.[18]
Kekurangan
film antara lain :
1)
Harga/ biaya produksinya relatif mahal.
2)
Film tidak dapat mencapai semua tujuan
pembelajaran.
3)
Penggunaannya memerlukan ruangan gelap.[19]
4)
Pengadaan film umumnya memerlukan biaya
mahal dan waktu yang banyak.
5)
Pada saat film dipertunjukkan,
gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi
yang ingin disampaikan melalui film tersebut.
6)
Film yang tersedia tidak selalu sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali jika film itu
dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.[20]
B. MEDIA AUDIO
Media
audio adalah media untuk menyampaikan materi pelajaran dengan melalui rekaman
suara, dan menggunakan indera pendengaran. Jenis media audio antara lain :
1.
Radio
Radio
adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi
dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas
dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara)[21]
Kelebihan
radio antara lain :
a.
Harganya relatif murah dan variasi
programnya lebih banyak daripada TV.
b.
Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindah-pindahkan
dari satu ruang ke ruang lain dengan mudah.
c.
Jika digunakan bersama-sama dengan alat
perekam, radio bisa mengatasi problem jadwal.
d.
Radio dapat mengembangkan daya imajinasi
anak.
e.
Dapat merangsang partisipasi aktif dari
pendengar. Sambil mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta,
menyanyi, maupun menari.[22]
Kekurangan
radio antara lain :
a.
Sifat komunikasinya hanya satu arah.
b.
Biasanya siarannya disentralisasikan
sehingga guru tak dapat mengontrolnya.
c.
Penjadwalan pelajaran dan siaran sering
menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar
di kelas seringkali menyulitkan.[23]
2.
Alat perekam pita magnetik (tape recorder)
Tape
Recorder menurut Sudjana (1994: 129) adalah sebuah bahan pengajaran yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang
dapat merangsang pikiran. perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga
terjadi proses belajar mengajar.[24]
Kelebihan
alat perekam antara lain :
a.
Mempunyai fungsi ganda yang efektif
sekali, dapat untuk merekam, menampilkan rekaman, dan juga menghapusnya.
Playback dapat segera dilakukan setelah rekaman selesai pada mesin yang sama.
b.
Pita rekaman dapat diputar
berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
c.
Rekaman dapat dihapus secara otomatis
dan pitanya bisa dipakai lagi.
d.
Pita rekaman dapat digunakan sesuai
jadwal yang ada. Guru dapat secara langsung mengontrolnya.
e.
Program kaset dapat menyajikan
kegiatan-kegiatan/ hal-hal di luar sekolah.[25]
f.
Radio tape (tape recorder) telah menjadi peralatan yang sangat lumrah dalam
rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan (walkman). Karena harga yang cenderung terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat, ketersediaannya dapat diandalkan.
g.
Rekaman dapat digandakan untuk keperluan
perorangan sehingga isi dan pesan pelajaran dapat berada di beberapa tempat
pada waktu yang bersamaan.
h.
Merekam peristiwa atau isi pelajaran
untuk digunakan kemudian, atau merekam pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan
dengan media audio.
i.
Rekaman memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna membantu
meningkatkan keterampilan mengucapkan, membaca, mengaji, atau berpidato.
j.
Pengoperasian radiotape (tape recorder) relatif mudah.[26]
Kekurangan
alat perekam antara lain :
a.
Daya jangkaunya terbatas. Jika radio
sekali disiarkan dapat menyiarkan kepada pendengar yang massal di tempat-tempat
yang berbeda, program kaset hanya terbatas di tempat program disajikan.
b.
Biaya pengadaan bila untuk sasaran yang
banyak jauh lebih mahal.[27]
c.
Dalam suatu rekaman, sulit menentukan
lokasi suatu pesan atau informasi. Jika pesan atau informasi itu berada di
tengah-tengah pita, maka akan memakan waktu lama untuk menemukannya, apalagi
jika radiotape tidak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya.
d.
Kecepatan merekam dan pengaturan trek
yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang
direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.[28]
C. MEDIA AUDIO VISUAL
Media
audio visual adalah media yang digunakan untuk menyampaikan materi
pembelajaran, bukan hanya dengan indera penglihatan, tapi juga indera
pendengaran. Melalui media audio visual seseorang tidak hanya dapat melihat
atau mengamati sesuatu, melainkan sekaligus dapat mendengar sesuatu yang
divisualisasikan.[29]
Media audio visual antara lain :
1.
Televisi
Istilah televisi terdiri dari dua kata “tele” yang
berarti “jauh” dan “visi” yang berarti “penglihatan”. Jadi program televisi
berarti suatu program yang memperlihatkan sesuatu dari jarak jauh.[30]
Kelebihan
televisi antara lain :
a.
Televisi dapat memancarkan berbagai
jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film, objek, specimen dan drama.
b.
Televisi bisa menyajikan model dan
contoh-contoh yang baik bagi siswa.
c.
Televisi dapat membawa dunia nyata ke
rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan
peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau rekaman.
d.
Televisi dapat memberikan kepada siswa
peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.
e.
Televisi dapat menyajikan
program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkat
pendidikan yang berbeda-beda.
f.
Televisi dapat menyajikan visual dan
suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata, misalnya ekspresi wajah, dental operation, dll.
g.
Televisi dapat menghemat waktu guru dan
siswa, misalnya dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan, dapat diputar
ulang jika diperlukan tanpa harus melakukan proses itu kembali. Di samping itu
televisi merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa
pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.
Kekurangan
televisi antara lain :
a.
Televisi hanya mampu menyajikan
komunikasi satu arah.
b.
Televisi pada saat disiarkan akan
berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai
dengan kemampuan individu siswa.
c.
Guru tidak memiliki kesempatan untuk
merevisi film sebelum disampaikan.
d.
Layar pesawat televisi tidak mampu
menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara
rinci gambar yang disiarkan.
e.
Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak
memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama
penayangan.[31]
2.
Video
Video
adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan
menata ulang gambar bergerak.[32]
Kelebihan
video antara lain :
a.
Dapat menarik perhatian dari
periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya.
b.
Dengan alat perekam pita video, sejumlah
besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
c.
Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan
dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan
perhatian pada penyajiannya.
d.
Menghemat waktu, dan rekaman dapat
diputar berulang-ulang.
e.
Ruangan tidak perlu digelapkan pada
waktu penyajiannya.[33]
f.
Video dapat melengkapi
pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi,
berpraktik, dll.
g.
Video dapat menggambarkan suatu proses
secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
h.
Video yang mengandung nilai-nilai
positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
i.
Video dapat ditunjukkan kepada kelompok
besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun perorangan.[34]
Kekurangan
video antara lain :
a.
Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi
mereka jarang dipraktikkan.
b.
Sifat komunikasinya yang satu arah harus
diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
c.
Kurang mampu menampilkan detail dari
objek yang disajikan secara sempurna.
d.
Memerlukan peralatan yang mahal dan
kompleks.[35]
e.
Pengadaan video umumnya memerlukan biaya
mahal dan waktu yang banyak.
f.
Video yang tersedia tidak selalu sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali jika video itu
dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.[36]
3.
Permainan
Permainan
adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan
mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula.[37]
Kelebihan
permainan antara lain :
a.
Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan
untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur.
b.
Permainan memungkinkan adanya
partisipasi aktif dari siswa untuk belajar.
c.
Permainan dapat memberikan umpan balik
langsung.
d.
Permainan memungkinkan penerapan
konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya
dalam masyarakat.
e.
Permainan bersifat luwes. Permainan
dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.
Kekurangan
permainan antara lain :
a.
Memakan waktu yang lama karena asyik,
atau karena belum mengetahui aturan pelaksanaan.
b.
Dalam mensimulasikan situasi sosial
permainan cenderung terlalu menyederhanakan konteks sosialnya sehingga tidak
mustahil siswa justru memperoleh kesan yang salah.
c.
Kebanyakan permainan hanya melibatkan
beberapa orang siswa saja padahal keterlibatan seluruh siswa/ warga belajar
amatlah penting agar proses belajar bisa lebih efektif dan efisien.[38]
D. MULTIMEDIA
Multimedia
diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara berurutan maupun
simultan untuk menyajikan suatu informasi. Multimedia saat ini sinonim dengan format computer based yang
mengombinasikan teks, grafis, audio, bahkan video ke dalam satu penyajian
digital tunggal dan koheren (berhubungan).[39]
Salah satu jenis multimedia adalah komputer.
Pengertian komputer menurut buku Computer Organization (V.C. Hamacher,
Z.G. Vranesic. S.G. Zaky) adalah mesin penghitung elektronik
yang cepat, dapat menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan
suatu program yang tersimpan di memorinya (stored
program) dan menghasilkan output informasi.[40]
Kelebihan komputer antara
lain :
1.
Komputer dapat mengakomodasi siswa yang
lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat
afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah
bosan, sangat sabar dalam menjalankan intruksi seperti yang diinginkan program
yang digunakan.
2.
Komputer dapat merangsang siswa untuk
mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena
tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme.
3.
Kendali berada di tangan siswa sehingga
tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan,
misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban.
4.
Kemampuan merekam aktifitas siswa selama
melakukan suatu program pembelajaran memberi kesempatan lebih baik untuk
pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat
dipantau.
5.
Dapat berhubungan dengan, dan dapat
mengendalikan peralatan lain seperti compact
disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
Kekurangan
komputer antara lain :
1.
Meskipun harga perangkat keras komputer
cenderung semakin menurun/murah, pengembangan perangkat lunaknya masih relatif
mahal.
2.
Untuk menggunakan komputer diperlukan
pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
3.
Keragaman model komputer (perangkat
keras) sering menyebabkan program (software)
yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya.
4.
Program yang tersedia saat ini belum
memperhitungkan kreatifitas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat
mengembangkan kreatifitas siswa.
5.
Komputer hanya efektif bila digunakan
satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar
diperlukan tambahan peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di
monitor ke layar yang lebih lebar.[41]
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media pembelajaran adalah salah satu komponen
penting yang tidak bisa ditinggalkan di dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Media yang baik dan tepat, tentunya akan menunjang keberhasilan proses
pembelajaran.
Media pembelajaran, baik visual, audio, audio
visual, maupun multimedia, memiliki kestimewaan masing-masing, yang pastinya
akan memudahkan kita melakukan pembelajaran.
Tentu saja selain memiliki
keistimewaan atau kelebihan, media pembelajaran juaga memiliki kekurangan,
namun kekurangan itu masih bisa kita minimalisir, asalkan kita sebagai pengguna
media mampu memilih dan menggunakannya dengan baik.
B. SARAN
Untuk bisa memilih media
pembelajaran yang cocok untuk kita gunakan, ada baiknya bila kita mengenal dulu
media yang akan kita gunakan. Apa saja manfaat dari masing-masing media,
beserta kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, agar kita bisa memanfaatkan
kelebihannya, dan menutupi kekurangannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anitah,
Sri, Media Pembelajaran, Yuma
Pustaka, Surakarta, 2010
Arsyad,
Azhar, Media Pembelajaran,
PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011
Sadiman,
Arief S., dkk, Media Pendidikan;
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2003
http://sugiyarto92.wordpress.com/kumpulan-makalah/makalah-radio-radio-siaran/
, di unduh tanggal 15 okt 2013, pukul 21.18 WIB
http://aminnatul-widyana.blogspot.com/2011/07/media-pembelajaran-radio-dan-tape.html,
diunduh tanggal 15 okt 2013, pukul 21.22 WIB
http://diyarblablablap
blogspot.com/2012/06/pengertian-video.html, diunduh tanggal 15 okt
2013, pukul 21,28 WIB
http://warehouse1994.blogspot.com/2012/01/pengertian-komputer-dan-definisi.html,
diunduh tanggal 16 Okt 2013, pukul 21.17 WIB
[1]
Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka,
Surakarta, 2010, hlm 8-9
[2]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2011, hlm 40
[4] Ibid, hlm 37-40
[5]
Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka,
Surakarta, 2010, hlm 30-31
[6]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 42
[7]
Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka,
Surakarta, 2010, hlm 31
[8]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 43-44
[9]
Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka,
Surakarta, 2010, hlm 32-33
[10]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 47-48
[11]
Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka,
Surakarta, 2010, hlm 33
[12]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 48
[13]
Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka,
Surakarta, 2010, hlm 34-36
[15]
Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 65- 67
[18]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 49-50
[19]
Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 69
[20]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 50
[21]
http://sugiyarto92.wordpress.com/kumpulan-makalah/makalah-radio-radio-siaran/
, di unduh tanggal 15 okt 2013, pukul 21.18 WIB
[22]
Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 51
[24]
http://aminnatul-widyana.blogspot.com/2011/07/media-pembelajaran-radio-dan-tape.html,
diunduh tanggal 15 okt 2013, pukul 21.22 WIB
[25] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 53
[26]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 46
[27]
Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 55
[28]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 46-47
[29]
Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka,
Surakarta, 2010, hlm 49
[31]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 52-53
[32]
. http://diyarblablablap
blogspot.com/2012/06/pengertian-video.html, diunduh tanggal 15 okt
2013, pukul 21,28 WIB
[33] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 74-75
[34]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 49-50
[35]
Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 75
[36]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 50
[37]
Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 75
[39]
Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran, Yuma Pustaka,
Surakarta, 2010, hlm 56-57
[40]
http://warehouse1994.blogspot.com/2012/01/pengertian-komputer-dan-definisi.html,
diunduh tanggal 16 Okt 2013, pukul 21.17 WIB
[41]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2011, hlm 54-56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar